Hardwareholic.com – Astragraphia selaku distributor eksklusif produk Fuji Xerox kategori Digital Printing, secara resmi mengumumkan bahwa di tahun 2018 ini akan mulai fokus pada usaha Digital Printing dan juga document solution.
Astragraphia memperkenalkan Fuji Xerox Iridesse Production Press, sebuah printer high-end untuk kalangan profesional di Indonesia
Sebagai pemimpin di industri, Astragraphia dan Fuji Xerox terus mengembangkan jajaran produknya agar dapat berkontribusi pada kemajuan bisnis pelanggan. Menggunakan teknologi terdepan, kami memastikan inovasi-inovasi yang kami hadirkan dapat mendorong perkembangan di industri secara menyeluruh, mulai dari pemilik usaha grafika hingga konsumen,” ucap Arifin Pranoto, Direktur PT Astra Graphia Tbk
Konsep single pass print engine enam warna pertama di industri, membuktikan spesialisasi pada color printing. Dengan pengembangan konsep ini, Iridesse TM Production Press dapat mencetak gambar me muka dengan proses warna xerographic menggunakan hingga dua dry ink spesialisasi warna emas, silver, bening (spot UV) sebagai tambahan dari tinta umum yang berwarna cyan, magenta, yellow, dan black (CMYK). Selain itu, dry ink putih juga akan ditambahkan pada kertas berwarna gelap maupun kertas spesial lain.
Sasaran perusahaan, lanjutnya, adalah para pelanggan yang telah mengunakan produk-produk mereka sebelumnya. Menurutnya hal itu merupakan sektor baru dari komersial printing, dan perusahaan grafikal di Indonesia juga ingin beralih ke digital.
Ferdinand mengatakan mesin dengan harga berkisar hingga Rp4-4,5 miliar, tidak memiliki target penjualan yang muluk, yaitu hanya akan dilepas sebanyak 10 unit ke pasar pada tahun ini.
Astragraphia Gandeng Sastra Lintas Rupa
Pada peluncuran Iridesse™ Production Press. Astragraphia menggandeng komunitas Sastra Lintas Rupa sekelompok msan muda kreatif yang menerjemahkan arsip-arsip karya sastra Ke dalam media visual Astragraphia membenkan dukungan kepada Sastra Lintas Rupa untuk mencetak kartu pos dengan visualisasi dan karya sastra dan arsip tahun 1945. Penjualan im nantmya akan dialokasikan untuk pengeloiaan Gedung Aisip HB Jasain